Jumat, 02 September 2011

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1432 H



Assalamu Alaikum Wr. Wb.
Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar.
Allahu Akbar Lailahailallah huwallahu akbar Allahu Akbar Walillahilhamd.
Hari ini, dengan sedikit perbedaan waktu yang hitungannya hanya jam-jaman, umat islam di seluruh dunia merayakan hari kemenangan setelah sebulan mencoba menahan diri dari lapar, dahaga dan kegiatan lain yang dilarang dilakukan selama bulan puasa. Pada hari ini pula gema kalimat-kalimat Takbir, Tauhid dan Tahmid kita ucapkan dengan penuh rasa ikhlas.

Idul Fitri merupakan hari yang disongsong dan dinanti oleh begitu banyak manusia, khususnya yang beragama Islam dan terlebih yang menunaikan puasa bulan Ramadan. Segala persiapan dilakukan dan fasilitas disediakan untuk mensiarkan hari yang jatuh pada tanggal 1 syawal itu. Apa sebenarnya makna di balik mobilisasi yang begitu masif dan meriah itu?

Makna asalnya dari kata “’Ied” yaitu hari raya dan “fitri” artinya berbuka puasa atau Lebaran. Ia adalah hari berbuka secara massal setelah sebulan kaum muslimin menjalani puasa. Rasa bahagia saat berbuka di waktu maghrib selama sebulan seakan dirapel pada tanggal 1 syawal di hari raya Lebaran. Kegembiraan itu bagai kado Ilahi bagi para shaimin/shaimat karena selesai menunaikan kewajiban puasa sebulan, dan kelak di hari pertemuan denganNya akan diberikan kado “rapel kebahagiaan” menjalankan puasa sepanjang usia ditambah bonus Ilahi lainnya. Demikian isi hadits Nabi menegaskan.

Ekspresi dan tampilan Idul Fitri sebagai ”Iduna Ahlil Islam” kata Nabi “Hari Raya kami penganut Islam”. Sebagai “yaumu aklin wa syurbin wa bahjatin” yakni hari makan-minum dan bersuka cita. Sehingga diharamkan berpuasa pada hari ini dan diwajibkan kepada seluruh ahlul Islam memastikan tidak ada seorang anak muslim pun yang tidak ikut berlebaran. Demi kebesaran hari ini maka harus terbebas dari pengemis. Untuk itu secara khusus zakatul fitri diwajibkan.

Dengan menjalankan puasa Ramadan secara benar ada jaminan dibersihkan dari dosa vertikal dan dengan silaturahim saling memaafkan/membebaskan maka sesama muslim akan terbebas dari dosa horizontal. Dengan begitu Idul Fitri juga bermakna kembali kepada kesucian terbebas dari dosa perdosa. Kembali seperti bersihnya seorang bayi yang dlahirkan dalam fithrah, tidak membawa beban dosa apapun. Dalam kondisi fithri maka setiap insan siap untuk menerima agama Allah yang fithri, yaitu agama Islam dan agama tauhid.

Sebagaimana dinyatakan dalam Al Quran Surah Al Rum ayat 30: Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada Agama Allah, firah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. Itulah agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.

Dengan memkanai Idul Fitri ini, kita sudah berusaha untuk kembali fitrah, maka kami dari Pengurus Wilayah Sumatera Barat Satuan Pelajar Mahasiswa (Sapma PP), mengucapkan:
Takbir bergema menggetarkan jiwa,
Sekiranya ada salah dan dosa,
Ampun dipinta dihari mulia.
Andai jemari tak sempat berjabat,
Jika raga tak bisa bersua,
Untuk kata membekas luka,
Semoga pintu maaf masih terbuka.
Menyambung kasih, merajut cinta,
beralas ikhlas, beratap doa.
Semasa hidup bersimbah khilaf,
berharap diri dibasuh maaf.
Minal Aidin Wal Faizdin Mohon Maaf Lahir Dan Bathin
Selamat Hari Raya Idul Fitri. By (roby Hadi Putra/Ilmu Administrasi Negara UNP )

Selasa, 26 Juli 2011

Rakornas BEM-SI dibandung, siap Bergerak lebih Maju Demi Darah Juang Mahasiswa!!!


BANDUNG - Sebanyak 100 Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari perguruan tinggi seluruh Indonesia, hari ini berkumpul di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Jawa Barat.
Mereka melakukan Rapat Kerja Nasional (Rakornas) untuk membahas persoalan bangsa Indonesia yang berlangsung 25-26 Juli 2011 mendatang. Kegiatanya di mulai dengan Seminar Nasional yang bertemakan. “Revitalisasi Gerakan Mahasiswa sebagai Sebuah Kontribusi Nyata Menuju Perubahan dan Perbaikan Indonesia”

dengan pemateri seminar adalah Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bibit Samad Riyanto. Bahkan, ekonom Rizal Ramli juga menghadiri undangan Rakornas BEM ini. Dalam Rakorrnas ini juga dihadiri beberapa politisi, baik itu dari frkasi PDI-P,PKS dan lain-lain

Presiden BEM UPI Ali Mahfud yang menjadi tuan rumah rakornas BEM Se-Indonesia menjelaskan rakornas diikuti 100 perguruan tinggi di Indonesia.

"Ini sikap politik mahasiswa untuk merancang gerakan mahasiswa yang sejak reformasi 1998 lalu kehilangan musuh bersama," jelas Ali di UPI, Bandung, Senin (25/7/2011).

Sejak reformasi, sambung Ali, gerakan mahasiswa seolah terpecah ke dalam beberapa faksi, maka lewat rakornas diharapkan muncul revitalisasi. "Sesuai tema Rakornas, sekarang kita akan merevitalisasi gerakan mahasiswa. Bentuknya bisa sikap politik atau gerakan massa. Nanti kita rancang," terangnya. Dalam hal yang sama Ali menyebutkan juga bahwa rakernas ini juga akan jadi rekomendasi bagi pemerintah.

Saat ini, setidaknya Rakornas menghadapi empat isu utama yaitu masalah korupsi atau bidang hukum, pendidikan, kesehatan, dan ekonomi."Empat hal ini yang menjadi rekomendasi kita kepada pemerintah," paparnya.(Metro Tv dan JakartaPress)

Menurut saya, Ketika Rakernas ini jangan jadi rekomendasi belaka, karena dalam setiap rekomendasi banyak di abaikan oleh pemerintah, maka dari itu setiap rekomendasi harus kita kawal dengan beberapa aksi tertentu, tidak hanya diam, sebagaimana dalam setiap kegiatan mahasiswa baik itu temu bem dan raker hanya habis disitu saja. sebagai mahasiswa awam saya menyikapi saya menyokong beberapa pentingnya pergerakan mahasiswa dalam pemerintahan ini. Jangan sebuah partai bisa mengalahkan jutaan masyarakat indonesia.